Musik Krumpyung, Seni Tradisional yang Tak Tergerus Zaman

Musik Krumpyung, kayak gimana tuh bunyinya? Pernah dengar nggak? Atau jangan-jangan kamu malah baru denger namanya baru-baru aja?

Untuk orang awam yang nggak berkutat dengan seni musik, mungkin nama ini jarang sekali terdengar. Sebenernya, orang yang suka musik pun biasanya juga nggak tau alat musik yang satu ini.

Soalnya, anak muda zaman sekarang kan lebih suka ndengerin musik POP terutama yang dari Korea tuh. Sehingga, musik tradisional khas Indonesia pun jadi tidak tahu. Padahal, kalau musik tradisional kalau sudah dimainkan, nggak kalah memukau dengan musik-musik modern lho.

Jadi, nggak heran deh kalau sekarang ini sudah jarang anak muda yang tertarik menggeluti kesenian musik tradisional. Tapi, masih tetap ada sih, ya walaupun persentasenya tentu nggak sebanyak jenis musik yang lain.

Alat Musik Daerah

Kalau ngomongin krumpyung, kamu tau nggak sih alat musik kayak apa?

Musik ini sebenarnya mirip dengan gamelan, bedanya, alat musik krumpyung terbuat dari bambu. Hal yang membuat mirip dengan gamelan adalah tangga nadanya. Musik tradisional ini disetem berdasarkan tangga nada pentatonik yang terdapat pada gamelan.

Sebenarnya, musik dari bambu itu sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dulu. Kesenian bambu ini kemudian dibawa sampai ke Gunungkidul saat masa Kerajaan Mataram Islam.

Alat musik bambu dari Kerajaan Majapahit ini pun menyebar sampai ke Jawa Barat dan jadilah angklung seperti yang kita kenal sekarang ini.

Sebenarnya, angklung dan krumpyung ini mirip, perbedaannya terletak pada jenis tangga nada yang digunakan. Jika krumpyung menggunakan tangga nada pentatonik seperti yang terdapat pada gamelan, angklung menggunakan tangga nada diatonik yang menyesuaikan selera dari masyarakat di daerahnya.

Alat Musik Krumpyung

Krumpyung merupakan salah satu jenis alat musik melodis, sebuah alat musik yang memiliki tangga nada. Bentuknya mirip dengan angklung, digantung pada sebuah kerangka dari bambu dan disusun berdasar urutan nadanya. Urutannya adalah 6-1-2-3-5 untuk tangga nada pentatonik, atau do-re-mi-fa-sol-la-si untuk diatonik.

Penamaan krumpyung sendiri mungkin bukan asal menamai, ketika kita membawa alat musik ini akan terdengar bunyi pating krumpyung atau bergemeretup di telinga, sehingga alat musik dari bambu ini kemudian dikenal dengan nama krumpyung.

Ada beberapa instrumen dalam musik krumpyung, mulai dari saron, demung, gambang, bonang, peking, kempul atau gong kecil, gong sebul, dan gendang. Alat-alat musik tersebut semuanya terbuat dari bambu, walaupun namanya sama dengan instrumen yang ada di gamelan Jawa.

Yah, walaupun bentuknya nggak menyerupai instrumen gamelan, tapi efek bunyi-bunyiannya dibuat semirip mungkin dengan gamelan. Jadi, bunyi dari tangga nadanya dibuat mendekati tangga nada dari setiap instrumen yang ada pada gamelan dari perunggu.

Musik Tradisional

Untuk kamu yang ingin menikmati kesenian tradisional berupa pertunjukan musik krumpyung, coba deh dateng ke Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Kalau kamu dari pusat kota Jogja, kira-kira membutuhkan waktu 60 menit dengan jalanan yang lancar.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.